Thursday, November 18, 2010

ANTARA YOGYA-SAWANGAN-POGALAN DAN NGABLAK

Selasa (16/11) Pagi itu aroma daging sudah menyapa hidung kami, sebagian warga Yogyakarta sudah merayakan hari raya idhul adha dengan menyembelih hewan kurban, kambing dan sapi. Kami sedikit bimbang untuk perjalanan kali ini, hmmm logistik di gudang kami masih cukup banyak artinya banyak amanah yang belum tersampaikan (?)


Matahari tepat berada diatas kami, ketika kami memutuskan untuk tetap berkeliling menjajakan logistik kami. Hmmmm, berita yang kami dengar, pemerintah sudah mampu meng-cover kebutuhan logistik di posko pengungsian. Sehingga kami harus benar benar jeli melihat posko yang masih membutuhkan logistik yang ada. Tujuan kami, posko yang jauh dari jangkauan. Kami berkemas, memastikan barang barang yang kami bawa tepat guna bagi saudara saudara kami di posko. Jam menunjukan pukul 14.00 WIB, kami bergerak ke arah Magelang. Dalam perjalanan seorang rekan memberi informasi untuk bergabung bersama kami, karena mereka memiliki logistik berupa sayuran. Disini kami meng-improve tujuan kami, berdasarkan hasil survey, posko yang akan kunjungi kelebihan stok sayuran, kami sedikit memutar ke daerah Sawangan untuk mendistribusikan sayuran.

Sepanjang jalan Yogya - Muntilan padat merayap, aspal rusak dan licin karena masih tertimbun abu yang basah karena guyuran hujan. Cuaca mendung mengiringi perjalanan kami hingga Balai Desa Sawangan, di Sawangan kami berhenti di 3 posko (balai desa Sawangan, Balai Desa Nglungut dan SMP 1 Muhamadiyah Sawangan). Kondisi ke tiga posko tersebut tidak terlalu buruk, masing masing memiliki dapur umum, posko kesehatan, hiburan musik. Disetiap posko kami berbincang dengan mereka, sedikit berbagi tentang keluh kesah. Semua sama, ingin segera kembali ke rumah dan memulai kehidupan mereka meskipun dimulai dari nol. Salut, mereka tetap bersemangat.

Saat tiba di posko SMP 1 Muhamadiyah, logistik sayuran turun semua, saat itu kami berbincang dengan warga yang sedang berusaha menyelamatkan hasil panennya ”ini harusnya 10 hari lagi panen, tapi abu merapi sudah duluan manen” begitu katanya sembari berusaha mengerit tanaman padinya yang sudah roboh. Kami hanya mampu mendengarkan dan berbagi cerita disini L

Perjalanan kami lanjutkan, kali ini kami melaju sendiri, rekan kami kembali ke Yogya. Jalanan dari Sawangan ke posko selanjutnya, sangat berliku, naik turun dan hujan lebat menyapa kami. Posko tujuan kami di Petung, saat kami sampai bangunan SD itu sudah sepi penghuni. Kami terus melaju, kami menjumpai tanjakan yang cukup curam diatara tebing yang cukup dalam, cuaca sangat dingin kala itu. Kami tiba di posko kecil yang sangat sederhana, Balai Desa Pogalan. Saat kami turun dari mobil, bau belerang cukup menyengat, hujan abu tipispun menyambut kami. Saat kami masuk, beberapa perangkat desa menyambut kami tanpa masker ” kami sudah mulai terbiasa dengan bau ini ” hmmmm. Posko ini sebagai posko induk, para pengungsi tersebar di rumah penduduk ada sekitar 60 KK yang mengungsi di Pogalan. Tercium samar aroma daging, seorang ibu keluar dari dapur umum, menyambut kami dengan senyum hangat ” makan malam disini aja” ungkapnya dan kami tersenyum simpul J . Hygen kit, susu bayi, pampers kami distribusikan, sembari mencatat kebutuhan lain yang belum tercukupi.

Langit sangat gelap dan kami meneruskan perjalanan kami ke kantor kecamatan Ngablak, kami pernah datangi sebelumnya. Kami masuk, menjumpai tumpukan kasur busa, kami sedikit lega mengingat suhu di posko ini hanya 16 derajat, sangat dingin. Kami menjumpai banyak anak usia sekolah disini, malam itu mereka sedang asyik menonton televisi. Kami menjumpai relawan yang mengelola posko, dari mereka kami mendapat informasi ada sekitar 60 anak usia sekolah. Dikatakannya, anak anak ini ikut sekolah (lokasi SD berada persis di depan kecamatan) namun jam sekolah hanya sampai jam 11 siang saja. Kami mendapat tawaran untuk mengisi kegiatan anak anak disini, tentu saja kami meng-iya-kan bermodal link yang kami dapat siang tadi, rekan kami dari Suling Bambu siap meberi ’permainan’ untuk menghibur anak anak. Dan kami akan datang lagi esok, tunggu cerita kami bersama Seruling Bambu dan anak anak di posko Ngablak selanjutnya ya…(*erz)

No comments:

Post a Comment