Monday, November 15, 2010

CERITA ANAK SEKOLAH

Surplus merapi masih bergulir tak terprediksi, hujan ekstrim seringkali melanda lereng merapi dan daerah sekitarnya. Namun hari terus saja berlalu, begitu juga jadwal ujian sekolah yang semakin dekat.


Kami menjumpai anak anak usia sekolah di posko Keteb dan Kopeng yang kehilangan rumah dan isinya, termasuk seragam, buku tulisan dan kebutuhan sekolah yang lain. Beberapa anak mengaku malu datang ke sekolah karena tidak memiliki seragam layak pakai. Keadaan ini telah di antisipasi oleh koordinator posko setempat yakni, dengan mendatangkan guru ke posko. Tindakan ini sangat membantu anak anak agar tidak tertinggal mata pelajaran. Namun, usia anak sekolah yang kami jumpai berbeda beda ada yang duduk di sekolah dasar dan ada yang di bangku sekolah menengah pertama. Kebutuhan mereka belum ter cover oleh pemerintah setempat. Hasil dari obrolan singkat kami dengan anak anak, kami berinisiatif untuk menggalang lebih banyak seragam sekolah dan perlengkapan sekolah lainnya. Karena sebelumnya kami sudah mengirim sedikit paket seragam sekolah layak pakai, dan paket alat tulis berisi buku tulis, pensil,bolpoin dan penghapus.

Masalah lain yang timbul akibat ketidakpastian surplus merapi adalah ”ketakutan” orang tua ketika harus jauh dari anaknya, begitu juga sebaliknya. Hal ini menjadi pekerjaan rumah yang harus kita kerjakan bersama sama. (*erz)

No comments:

Post a Comment